Perjalanan melawan kanker anak tidak hanya menantang secara fisik, tetapi juga mengharuskan orang tua untuk memahami peran kunci mereka dalam membantu proses pemulihan anak-anak penyintas kanker.
Selain berkonsultasi dengan dokter, ada beberapa langkah yang dapat diambil oleh para orang tua untuk merawat penyintas kanker anak.
1. Promosi Gaya Hidup Sehat
Mendorong gaya hidup seimbang dan sehat adalah langkah pertama yang krusial. Pilihan makanan bergizi, olahraga teratur, dan tidur yang cukup dapat mendukung kesejahteraan dan pemulihan anak secara keseluruhan, kata Sharma, seorang pakar kesehatan anak.
2. Dukungan Emosional
Dukungan emosional merupakan pondasi penting dalam perawatan anak penyintas kanker. Membina komunikasi terbuka, mengatasi perasaan dan kekhawatiran anak, serta meminta bantuan profesional jika diperlukan, menjadi kunci dalam mengatasi tantangan emosional pasca perawatan.
3. Dukungan Pendidikan
Orang tua perlu berkolaborasi dengan guru dan staf sekolah untuk mengatasi kesulitan belajar atau tantangan kognitif yang mungkin dihadapi anak. Hal ini akan memastikan adanya akomodasi dan dukungan yang tepat dalam lingkungan pendidikan.
4. Skrining untuk Mengetahui Efek Terlambat
Waspadai tanda-tanda potensi efek terlambat dan bekerjasama dengan dokter untuk memastikan pemeriksaan dan intervensi tepat waktu. Ini termasuk pemantauan kanker sekunder, masalah jantung, dan ketidakseimbangan hormon.
5. Mendorong Kemandirian
Mendorong kemandirian dan keterampilan manajemen diri anak menjadi penting saat mereka bertransisi kembali ke kehidupan normal. Hal ini dapat meningkatkan rasa kendali dan kepercayaan diri dalam mengelola kesehatan mereka.
6. Terhubung dengan Kelompok Pendukung
Mengakses kelompok dukungan dan terhubung dengan keluarga lain yang pernah mengalami kanker pada masa kanak-kanak dapat memberikan dukungan emosional dan wawasan praktis.
7. Penyokong untuk Perawatan Komprehensif
Jadilah penyokong untuk perawatan komprehensif. Pastikan bahwa anak menerima dukungan terkoordinasi dan multidisiplin dari dokter, yang menangani kebutuhan fisik, emosional, dan pendidikan.
8. Mengatasi Kesejahteraan Psikososial
Kenali dan atasi tantangan psikososial seperti kecemasan atau depresi. Orang tua dapat mencari konseling atau terapi profesional bila diperlukan.
9. Mendorong Kebiasaan Sehat ke Orang Terdekat
Perluas kepedulian terhadap orang terdekat dengan membantu mereka memahami dan mengatasi dampak kanker masa kanak-kanak terhadap dinamika keluarga. Dorong komunikasi terbuka dan berikan dukungan emosional untuk seluruh unit keluarga.
Merawat penyintas kanker anak melibatkan pendekatan holistik, dan orang tua memiliki peran penting dalam membantu transisi anak menuju kehidupan yang sehat. Dengan langkah-langkah ini, diharapkan anak-anak dapat mengatasi tantangan mereka dan tumbuh dengan kuat setelah melewati perjalanan sulit melawan kanker.
8 Jenis Kanker Anak dan Gejalanya
Kanker anak menjadi salah satu penyakit yang sering kali sulit terdeteksi sejak dini. Anak-anak cenderung sulit menyampaikan keluhan yang dirasakannya, sehingga orang tua perlu mengenali jenis kanker yang sering menyerang anak beserta gejalanya.
Kanker merupakan penyakit berbahaya yang tidak memandang usia. Bahkan, kanker bisa menyerang janin yang masih berada dalam kandungan. Berbeda dengan kanker pada orang dewasa yang bisa disebabkan oleh berbagai faktor, kanker pada anak lebih banyak disebabkan oleh kelainan genetik atau faktor keturunan.
Jenis-Jenis Kanker yang Sering Menyerang Anak dan Gejalanya
Sebagian besar kasus kanker pada anak baru terdeteksi pada tahap lanjut. Namun, peluang sembuh akan semakin tinggi jika kanker berhasil terdeteksi sejak awal dan ditangani sejak dini. Salah satu penyebab terlambatnya deteksi kanker pada anak adalah kurangnya pengetahuan orang tua mengenai penyakit ini.
Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk mengenali beberapa jenis kanker yang sering muncul pada anak-anak beserta gejalanya. Berikut adalah beberapa jenis kanker yang sering menyerang anak:
1. Leukemia
Leukemia atau kanker darah merupakan jenis kanker yang paling umum terjadi pada anak-anak di berbagai belahan dunia. Leukemia limfositik akut dan leukemia mieloid akut adalah jenis yang paling sering terjadi. Gejalanya antara lain:
– Sering lemas dan cepat lelah
– Kurang nafsu makan
– Berat badan turun drastis
– Mudah memar atau mimisan
– Sering sakit atau terkena infeksi
– Demam berkepanjangan
– Pembengkakan kelenjar getah bening
– Nyeri tulang dan sendi
2. Retinoblastoma
Retinoblastoma adalah kanker yang menyerang retina mata, biasanya pada anak usia di bawah 5 tahun. Gejala khasnya adalah “mata kucing” yang terlihat putih mengkilap saat terkena cahaya, serta gejala lain seperti mata merah, bengkak, atau anak mengeluh penglihatannya buram.
3. Kanker Otak
Kanker otak merupakan salah satu jenis kanker yang sering menyerang anak. Gejalanya bervariasi tergantung pada ukuran, letak, dan stadium kanker, antara lain sakit kepala berulang, mual, pandangan kabur, pusing, kejang, dan kelemahan tubuh.
4. Neuroblastoma
Neuroblastoma adalah kanker pada jaringan saraf yang sering terjadi pada anak di bawah 5 tahun. Gejalanya bergantung pada bagian tubuh yang terkena, seperti nyeri perut, pembengkakan, atau kelemahan anggota gerak.
5. Limfoma
Limfoma adalah kanker pada kelenjar getah bening. Gejalanya meliputi benjolan di leher, ketiak, atau selangkangan, demam, gatal-gatal, sesak napas, dan penurunan berat badan.
6. Kanker Tulang
Osteosarkoma dan sarkoma Ewing adalah jenis kanker tulang yang sering terjadi pada anak-anak. Gejalanya meliputi nyeri tulang, pembengkakan, dan kelemahan tubuh.
7. Kanker Nasofaring
Kanker nasofaring pada anak sering kali muncul menjelang usia remaja. Gejalanya termasuk benjolan di leher, hidung tersumbat, mimisan, sakit kepala, dan gangguan pendengaran.
8. Tumor Wilms
Tumor Wilms adalah kanker ginjal yang umum terjadi pada anak usia 2–5 tahun. Gejalanya antara lain nyeri perut, pembengkakan, demam, mual, dan darah pada urine.
Pentingnya Deteksi Dini dan Pencegahan Kanker pada Anak
Kanker pada anak-anak merupakan masalah serius yang memerlukan perhatian khusus dari masyarakat dan tenaga medis. Dengan mengenali tanda dan gejala kanker pada anak-anak, diharapkan kanker dapat terdeteksi lebih awal sehingga penanganan dapat dilakukan dengan cepat, meningkatkan peluang kesembuhan. Jika mencurigai gejala kanker pada anak, segera bawa ke dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut. Dengan diagnosis yang tepat, penanganan yang sesuai dapat diberikan untuk meningkatkan peluang kesembuhan.
Faktor Risiko dan Penyebab Kanker pada Anak
1. Penyebab Kanker pada Anak
Penyebab kanker pada anak belum sepenuhnya dipahami. Faktor risiko kanker pada anak-anak belum dipahami dengan baik karena kanker ini jarang terjadi dan jenisnya banyak, sehingga penelitian terhadap kanker ini menjadi sulit.
2. Risiko Terkena Kanker
Faktor risiko kanker pada anak-anak masih menjadi misteri. Meskipun telah diidentifikasi perubahan gaya hidup yang dapat mengurangi risiko orang dewasa terkena kanker, namun tidak ada tindakan pencegahan yang pasti untuk sebagian besar kanker pada anak.
3. Tidak Menular
Penting untuk dicatat bahwa kanker pada anak tidak menular. Risiko memiliki dua anak dalam satu keluarga yang terdiagnosis kanker pada masa kanak-kanak sangat kecil.
4. Faktor Risiko yang Diketahui
Beberapa faktor risiko yang diketahui dapat meningkatkan risiko seorang anak terkena kanker antara lain adalah kondisi medis tertentu, genetika, masalah perkembangan di dalam rahim, paparan terhadap infeksi, paparan radiasi, dan pengobatan kanker sebelumnya.
Detil Faktor Risiko yang Diketahui
1. Kondisi Medis
Anak-anak dengan kondisi medis tertentu memiliki risiko lebih tinggi terkena beberapa jenis kanker seperti leukemia.
2. Genetika
Beberapa jenis kanker pada anak, seperti retinoblastoma, memiliki keterkaitan dengan faktor genetika. Perubahan pada gen tertentu seperti gen retinoblastoma dapat meningkatkan risiko kanker pada anak.
3. Masalah Perkembangan di Dalam Rahim
Beberapa jenis kanker pada anak dapat dimulai saat bayi masih dalam kandungan, seperti tumor Wilms dan retinoblastoma.
4. Paparan Infeksi
Infeksi virus tertentu seperti virus Epstein Barr (EBV) dapat berkontribusi pada perkembangan kanker pada anak, seperti limfoma Hodgkin dan limfoma Burkitt.
5. Paparan Radiasi
Penggunaan radioterapi sebagai bagian dari pengobatan kanker pada anak dapat meningkatkan risiko terkena kanker jenis lain di kemudian hari.
6. Perawatan Kanker Sebelumnya
Pengobatan kanker sebelumnya, terutama dengan kemoterapi, dapat meningkatkan risiko terkena kanker di masa depan.
Kesimpulan
Meningkatkan kesadaran akan faktor risiko dan tanda-tanda kanker pada anak sangat penting untuk deteksi dini dan penanganan yang tepat. Orang tua dan tenaga medis perlu bekerja sama untuk memastikan bahwa anak-anak mendapatkan perawatan yang sesuai dan peluang kesembuhan yang optimal jika terkena kanker.
Semakin dini kanker pada anak terdeteksi, semakin besar peluang kesembuhannya. Oleh karena itu, edukasi masyarakat tentang tanda dan gejala kanker pada anak serta pentingnya pemeriksaan rutin sangatlah penting dalam upaya pencegahan dan penanganan kanker pada anak.