Sebagai ibu yang bekerja, Anda sering kali merasakan rasa bersalah karena merasa tidak menghabiskan cukup waktu bersama anak-anak. Rasa bersalah ini nyata dan terkadang membuat Anda merasa frustasi karena menyeimbangkan pekerjaan penuh waktu dan pengasuhan anak terasa sangat sulit.
Meski begitu, ada banyak alasan penting lainnya yang membuat Anda tetap ingin mempertahankan pekerjaan seperti, impian, ambisi, identitas diri, dan keuangan.
Tips Ibu Pekerja Tetap Dekat dengan Anak
Mengutip laman Thrivine berikut ini beberapa tips praktis untuk membantu ibu yang bekerja menguatkan ikatan dengan anak-anak mereka dan memanfaatkan waktu bersama dengan sebaik mungkin.
1. Tetap Beri Perhatian
Anak-anak akan lebih bersedia berbagi pendapat mereka jika Anda mendengarkan dan berinteraksi secara aktif. Mendengarkan dengan penuh perhatian kepada mereka, bahkan jika kata-katanya tidak jelas, anak akan merasa dihargai.
Hal ini membantu membangun kepercayaan dalam hubungan, dan suatu hari nanti, anak akan selalu mencari dukungan ibunya, tahu bahwa Anda akan selalu ada untuk mereka.
2. Berikan Waktu Khusus
Memiliki anak adalah suatu komitmen. Ada waktu untuk bekerja dan harus ada waktu untuk keluarga. Entah itu 30 menit atau 1 jam setelah bekerja atau seluruh malam, waktu tersebut adalah milik anak yang layak mendapatkan perhatian penuh dari Anda.
3. Bangun Hubungan melalui Makan Malam Bersama
Coba untuk selalu sarapan atau makan malam bersama sebagai cara yang nyaman untuk berkomunikasi secara intens. Ini adalah waktu ketika Anda dapat berbicara atau membuat kontak mata terus-menerus dengan buah hati.
4. Gabungkan Mainan Edukatif dalam Bermain
Bersenang-senang dengan anak-anak adalah salah satu cara terbaik untuk membina hubungan. Lebih baik lagi jika Anda bisa memberi mereka pelajaran sekaligus, memungkinkan Anda untuk membina hubungan, bermain, dan mendidik anak di waktu bersamaan.
Baik itu mainan permainan edukasi atau mainan lainnya. Belajar sambil bermain adalah salah satu cara bonding ibu dan anak yang cukup berhasil.
5. Akhir Pekan untuk Keluarga
Cobalah untuk menghindari kelas tambahan atau kursus skill pada akhir pekan. Bertemu dengan teman? Lakukan itu selama hari kerja sebagai janji makan siang atau sesekali keluar pada malam hari di weekday.
Meskipun ini sulit, tetapi cobalah untuk melindungi akhir pekan dan memprioritaskan anak-anak maupun diri sendiri. Kenali prioritas! Anda tidak bisa memiliki atau melakukan segalanya secara bersamaan.
6. Membaca Bersama
Setelah anak-anak mandi dan berganti piyama, kumpulkan mereka untuk waktu membaca bersama keluarga. Ini semua tentang membina hubungan baik dengan anak-anak. Cukup bacakan buku yang baik, apakah mereka sudah bisa berbicara dan merespons atau belum. Ini membentuk kebiasaan dan hubungan yang akan bertahan seumur hidup.
7. Tetaplah Bangga Menjadi Ibu yang Bekerja
Banggalah dengan peran Anda sebagai ibu yang bekerja. Tunjukkan kepada anak seberapa besar Anda peduli terhadap mereka dan pekerjaan. Anda akan merasa dihargai jika selalu melibatkan anak di sela-sela karier. Anak pun akan merasa bangga bahwa mereka tumbuh besar oleh seorang ibu yang tetap berkarya sambil mengurus rumah tangga.
Menurut artikel yang diterbitkan di New York Times “Mounting Evidence of Advantages for Children of Working Mothers” survey menunjukkan bahwa memiliki ibu yang bekerja memiliki manfaat ekonomi, pendidikan, dan sosial untuk anak-anak.
Jika Mempekerjakan Nanny
Seiring dengan berbagai pertimbangan yang muncul, sering kali Anda memerlukan bantuan babysitter atau nanny untuk menjaga keberlangsungan perawatan anak-anak tercinta ketika sibuk dengan pekerjaan.
Meskipun ini merupakan solusi yang efektif, muncul kekhawatiran baru terkait dengan kedekatan ibu dan anak. Beberapa orang merasa cemas bahwa anak mereka justru akan menjadi lebih dekat dengan pengasuh daripada dengan ibunya sendiri.
Namun, ada sejumlah langkah yang dapat diambil untuk memastikan kedekatan ibu dan anak tetap terjaga meskipun ada kehadiran babysitter maupun nanny. Penting untuk diingat bahwa tidak perlu merasa cemburu atau iri terhadap pengasuh, karena ikatan antara ibu dan anak memiliki keunikannya sendiri yang tidak dapat digantikan. Berikut adalah beberapa cara sederhana yang dapat dilakukan:
1. Ikut Terlibat dalam Rutinitas Harian
Misalnya, bagi mereka yang sering pulang malam dari kantor, dapat mencoba melibatkan diri dalam rutinitas harian anak. Menyediakan waktu khusus setiap malam untuk membacakan cerita sebelum tidur atau sekadar memeluk anak sambil bertukar cerita dapat menjadi momen berharga untuk menjaga ikatan dan kedekatan. Terlibat dalam rutinitas harian, sekecil apapun itu, dapat sangat berarti untuk mempertahankan kedekatan dengan buah hati tercinta.
2. Komunikasikan dengan Pengasuh
Meskipun berada di kantor, alokasikan waktu untuk berkomunikasi dengan anak melalui panggilan video. Penting untuk berkomunikasi dengan nanny dan menyampaikan bahwa, seberapa sibuk pun, Anda tetap ingin selalu terlibat secara emosional dengan anak. Membuat kesepakatan ini dapat memastikan bahwa kedekatan tetap terjaga meskipun Anda tidak selalu berada di sana secara fisik.
3. Lakukan Komunikasi dengan Anak
Meskipun anak mungkin belum sepenuhnya dapat berbicara, Anda masih dapat berkomunikasi dengannya. Memberikan pemahaman kepada anak bahwa pengasuh akan menemaninya saat Anda bekerja. Namun, Anda akan selalu ada untuknya setelah pulang kerja. Penting untuk menegaskan bahwa, bagaimanapun, Anda adalah ibunya yang memiliki ikatan khusus dengannya.
4. Luangkan Waktu Khusus untuk Bermain Bersama
Meskipun rutinitas harian dapat menjadi melelahkan, sangat penting untuk meluangkan waktu khusus untuk bermain, bernyanyi, atau sekadar jalan-jalan singkat setiap hari bersama anak. Waktu ini bukan hanya sebagai bentuk hiburan, tetapi juga sebagai cara istimewa untuk merelaksasi tubuh dan pikiran, menciptakan momen berharga bersama anak di tengah kesibukan.
Meskipun menggunakan jasa nanny dapat menjadi tantangan tersendiri, kedekatan dan ikatan antara ibu dan anak dapat tetap dijaga dengan berbagai cara yang nyaman. Dengan langkah-langkah ini, Anda dapat yakin bahwa meskipun sibuk dengan pekerjaan, hubungan yang erat dengan anak tetap terjaga dan tumbuh dengan baik.