Kapan Waktu yang Tepat Mengajak Anak Pergi ke Bioskop?

Mungkin akan tepat jika Anda memperkenalkan film pendek untuk anak Anda mulai usia sekitar 2 1/2 atau 3 tahun. Namun, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan.

Film bisa menjadi hiburan keluarga yang menyenangkan, membuat anak Anda tertawa dengan lelucon kocak dan mengajaknya bernyanyi bersama lagu-lagu yang seru. Selain itu, film juga dapat menjadi cara yang efektif untuk memperkenalkan anak pada situasi kehidupan nyata.

Namun, perlu diingat bahwa banyak film memiliki durasi yang terlalu lama bagi anak-anak yang masih sangat muda. Mereka cenderung memiliki perhatian yang pendek dan sulit untuk duduk diam serta tenang untuk jangka waktu yang lama. Selain itu, beberapa film juga bisa membingungkan atau menakutkan bagi mereka.

Ketika memutuskan untuk membawa anak Anda ke bioskop, pilihlah film dengan hati-hati. Hindari film aksi yang ditujukan untuk remaja atau dewasa karena tingkat kebisingannya bisa terlalu keras untuk telinga sensitif anak Anda.

Pada usia 2 atau 3 tahun, apa yang mereka lihat dapat memengaruhi apa yang mereka percayai, sehingga film yang menakutkan dapat menyebabkan terjadinya mimpi buruk. Bahkan film dengan rating G pun bisa terlalu banyak bagi mereka, seperti contohnya film The Lion King yang memiliki beberapa adegan menakutkan.

Jika anak Anda merasa takut, luangkan waktu untuk berbicara dengan mereka. Jawab semua pertanyaan mereka dengan baik dan dukung mereka dalam mengatasi emosi mereka. Beritahu mereka bahwa perasaan sedih, marah, atau takut adalah hal yang normal, ini akan membantu mereka memahami reaksi mereka.

Film juga dapat membuat anak bingung, misalnya, anak Anda mungkin belum sepenuhnya memahami konsep kematian hingga usia sekitar 5 tahun. Mereka mungkin bertanya-tanya mengapa karakter yang mati tidak bangun lagi, atau di mana mereka pergi. Hal ini normal, jadi cobalah untuk menjawab pertanyaan mereka dengan singkat dan katakan bahwa Anda akan membahasnya lebih lanjut setelah film selesai.

Bagi anak usia 18 hingga 24 bulan, sedikit program pendidikan dapat memiliki nilai, seperti acara yang ditawarkan di PBS. Setelah usia 2 tahun, penggunaan layar hingga satu jam dianggap baik, dengan catatan bahwa orang tua sebaiknya menonton bersama anak-anak mereka untuk membantu mereka memahami apa yang mereka lihat.

Mengingat film memiliki durasi antara satu setengah hingga dua jam, seharusnya menjadi pengecualian yang jarang, bukan aturan, dalam kegiatan balita Anda. Kekhawatiran utama tentang waktu layar adalah dampak negatifnya pada akuisisi bahasa, perkembangan emosional dan sosial, serta tidur dan berat badan balita Anda dalam tahun-tahun pertama kehidupannya, ketika otaknya sedang berkembang pesat.

Terakhir, ada beberapa tips praktis yang perlu Anda pertimbangkan:

– Jangan berharap anak Anda akan duduk diam sepanjang film. Mereka mungkin menjadi gelisah atau membutuhkan banyak waktu di kamar mandi. Pastikan untuk duduk di dekat lorong agar mudah untuk bergerak.

– Cobalah menonton pada hari kerja, biasanya bioskop akan lebih sepi, dan Anda tidak akan mengganggu orang lain yang sedang berkencan.

– Bawa banyak camilan dari rumah. Hindari membeli camilan di kios karena itu bisa mengganggu konsentrasi mereka selama film berlangsung.

Apakah Anda membutuhkan kegiatan untuk menjaga balita Anda tetap sibuk ketika Anda memasak makan malam atau mencari kegiatan menyenangkan untuk Sabtu yang hujan? Menonton film, bahkan membawa bayi ke bioskop, mungkin terlintas dalam pikiran Anda.

Dalam hal waktu layar dan balita, pendapat tentang seberapa lama waktu yang baik dan jenis program yang diperbolehkan sangat bervariasi. Bagaimana Anda dapat memastikan keamanan perkembangan otak balita Anda?

Meskipun saran dari berbagai arah bisa membuat Anda bingung, para ahli sebenarnya memiliki konsensus tentang penggunaan media pada balita. American Academy of Pediatrics (AAP) menyarankan agar waktu layar, termasuk film dan acara TV, sebaiknya dihindari bagi bayi yang berusia kurang dari 18 bulan.

Apakah Balita Seharusnya ke Bioskop?

Pertanyaan ini bukan hanya tentang apakah Anda “boleh” membawa bayi atau anak kecil ke bioskop, tetapi lebih kepada apakah Anda “seharusnya” melakukannya. Mengingat rekomendasi AAP, ini seharusnya tidak menjadi kejadian reguler. Selain pertimbangan perkembangan otak, ada beberapa hal praktis yang perlu Anda pikirkan saat membawa balita ke bioskop.

Suara Film Sangat Keras

Bioskop memiliki tingkat desibel yang bervariasi, dan Center for Hearing and Communication memperingatkan bahwa volume di bioskop seringkali melebihi 90 desibel. Ini tidak hanya berbahaya bagi semua orang, tetapi sangat berisiko untuk anak-anak kecil yang tengah mengembangkan pendengaran mereka.

Semua suara di atas 85 desibel, sebanding dengan volume lalu lintas kota, dapat merusak pendengaran Anda. Meskipun Anda tidak berencana membawa anak kecil ke bioskop, berbicara dengan manajer bioskop lokal Anda bisa membantu memastikan volume berada pada tingkat yang aman.

Jika Anda berpikir untuk membawa bayi atau balita, pertimbangkan volume sebagai penentu keputusan. Jika suara terlalu keras, menunggu dan menonton film di rumah mungkin merupakan keputusan yang lebih baik.

Gambar Mungkin Berbahaya

Apakah balita Anda memahami gambar di layar atau tidak, mereka pasti memperhatikannya. Adegan menakutkan bisa membuat anak kecil ketakutan; bahkan jika mereka tidak memahami kontennya, musik dan suasana film dapat menyampaikan rasa takut. Ini bisa memicu kemungkinan terjadinya mimpi buruk.

Mencegah Mimpi Buruk

Anak-anak kecil juga bisa meniru perilaku buruk dari film. Jika mereka menonton dua jam adegan pertarungan, kemungkinan besar mereka akan meniru sebagian perilaku tersebut nantinya.

Jika Anda ingin pergi ke bioskop dan tidak keberatan melihat film yang sesuai untuk anak Anda, perhatikan bahwa film berperingkat “G” untuk balita terbatas. Alternatifnya, cek bioskop lokal Anda untuk acara “malam film ramah anak”. 

Banyak kota memiliki bioskop yang menayangkan film-film berperingkat G secara rutin, seperti program Big Movies for Little Kids di New York City.

Balita Tidak Tahan Lama di Tempat Duduk

Anda yang paling mengenal anak Anda, dan kebanyakan anak pada tahap perkembangan ini tidak akan bisa duduk diam di dalam bioskop yang gelap selama durasi penuh sebuah film. Jika memutuskan membawa mereka, mungkin bergantian dengan orang dewasa lain untuk mengajak bayi ke atas atau mengambil istirahat sering adalah pilihan yang bijak.

Tips Mengajak Anak ke Bioskop 

Menonton bioskop bersama dengan buah hati bisa menjadi pengalaman yang tak terlupakan. Namun, tanpa persiapan yang tepat, kehadiran anak di bioskop bisa mengganggu penonton lainnya. Untuk memastikan Anda dan keluarga bisa menikmati film bersama tanpa gangguan, mari terapkan tips-tips berikut:

1. Perhatikan Usia Anak

Sebelum mengajak anak ke bioskop, pastikan usianya telah cukup untuk menonton dan mengerti sebuah film. Meskipun tidak ada aturan pasti, umumnya usia 2,5–4 tahun dianggap cocok untuk mulai mengajak anak menonton bioskop. Pastikan mereka bisa menikmati tayangan dan mengerti jalan cerita dengan baik.

2. Pilih Film yang Tepat

Pilihlah film yang sesuai dengan usia anak. Pastikan untuk memilih film dengan adegan yang tidak mengandung kekerasan atau konten dewasa yang mungkin menakutkan bagi mereka. Selain itu, pilihlah film dengan durasi yang tidak terlalu panjang dan mudah dimengerti.

3. Sesuaikan Jadwal Menonton Film

Pilihlah jadwal menonton film yang tidak mengganggu waktu istirahat anak. Hindari jadwal di malam hari yang bisa mengganggu waktu tidur mereka. Jadwal siang atau sore hari lebih disarankan agar anak bisa tiba di rumah sebelum waktu tidur.

4. Bawa Camilan Kesukaan Anak

Siapkan camilan sehat kesukaan anak untuk mengantisipasi kebosanan mereka selama menonton film. Camilan ini bisa membantu mereka tetap tenang dan tidak gelisah selama film berlangsung.

5. Pilih Tempat Duduk yang Strategis

Pilihlah tempat duduk yang strategis, seperti dekat pintu keluar, agar mudah bagi Anda untuk mengakses kamar mandi jika diperlukan. Hindari tempat duduk yang terlalu dekat dengan pengeras suara untuk melindungi pendengaran anak.

6. Ikuti Kemauan Anak

Jika anak tidak nyaman atau meminta untuk pulang, turutilah kemauannya. Memaksa mereka untuk tetap menonton bisa mengakibatkan ketidaknyamanan dan gangguan bagi penonton lainnya. 

Menonton bioskop bersama anak memang dapat menjadi pengalaman yang menyenangkan. Namun, penting untuk memperhatikan kenyamanan dan kebutuhan mereka serta menghormati penonton lainnya. Dengan mempersiapkan diri dengan baik, Anda dapat menjadikan momen menonton bersama sebagai waktu yang berharga bagi keluarga.

Scroll to Top