Pubertas merupakan tahap perkembangan alami yang dialami setiap anak seiring pertambahan usia. Umumnya, pubertas terjadi di awal masa remaja, biasanya ketika anak sudah mencapai usia 10 tahun ke atas. Namun, muncul pertanyaan yang menarik, bagaimana jika seorang anak mengalami pubertas sejak usia dini, di bawah 10 tahun?
Menurut penjelasan Dokter Spesialis Anak, dr. Mesty Ariotedjo, pubertas dini pada anak dapat berdampak buruk pada sejumlah aspek. Tidak hanya berpengaruh terhadap kematangan psikologis anak, tetapi juga dapat memengaruhi pertumbuhan badan anak.
“Tau ngga kalau anak pubertas kecepetan, selain risiko psikologis yang belum matang, juga berisiko pendek?” ungkap dr. Mesty melalui cuitannya di akun Twitter pribadinya, @mestyariotedjo.
Dokter Mesty, lulusan FKUI-RSCM, menjelaskan bahwa pubertas dini pada anak, khususnya pada perempuan yang ditandai dengan menstruasi, dan pada laki-laki yang ditandai dengan mimpi basah terlalu dini, dapat menghambat pertumbuhan badan anak untuk mencapai ketinggian yang optimal.
“Yap, betul. Kalau anak menstruasinya kecepetan, atau yang laki mimpi basahnya kecepatan, berarti mereka akan kehilangan ‘periode emas’ lebih panjang untuk tubuhnya melesat tinggi,” tambahnya.
Sebagai informasi tambahan, Healthline menyebutkan bahwa pubertas dini adalah perubahan tubuh anak menjadi dewasa yang terjadi pada usia lebih awal dari yang seharusnya. Pada anak perempuan, pubertas dini dianggap terjadi jika terjadi sebelum usia 8 tahun, sedangkan pada anak laki-laki, terjadi sebelum usia 9 tahun.
Pubertas dini memicu perubahan bentuk dan ukuran tubuh, perkembangan tulang dan otot, serta perkembangan kemampuan dan alat reproduksi. Hormon gonadotropin (GnRH) memainkan peran penting dalam memicu pubertas, merangsang produksi hormon estrogen pada anak perempuan dan hormon testosteron pada anak laki-laki.
Dalam pubertas dini, tahap pubertas terjadi lebih awal dari waktu yang seharusnya. Terdapat dua jenis pubertas dini, yaitu yang disebabkan oleh pelepasan hormon gonadotropin sama seperti pubertas normal (central precocious puberty), dan yang tidak disebabkan hormon GnRH (peripheral precocious puberty).
Kedua jenis pubertas dini ini memiliki efek yang sama, yaitu peningkatan produksi hormon estrogen dan testosteron dalam tubuh anak. Oleh karena itu, pemahaman akan pubertas dini menjadi penting dalam menjaga kesehatan dan perkembangan optimal anak-anak di masa pertumbuhan mereka.
Alasan Ilmiah Mengapa Anak Mengalami Pubertas Lebih Cepat
Pubertas yang terjadi pada anak-anak secara lebih cepat dari yang diharapkan merupakan fenomena yang perlu mendapat perhatian serius. Perubahan ini tidak hanya mencakup aspek fisik, tetapi juga dapat memiliki implikasi signifikan terhadap kesehatan anak secara keseluruhan. Berikut ini adalah beberapa alasan ilmiah yang menjelaskan mengapa anak-anak bisa mengalami pubertas lebih cepat:
1. Perubahan Hormonal
Perubahan hormon merupakan salah satu faktor utama yang mempengaruhi awal mula pubertas pada anak. Pada anak perempuan, menstruasi yang terjadi sebelum usia 8 tahun dan pada anak laki-laki, perubahan suara yang lebih berat serta tumbuhnya bulu halus sebelum usia 9 tahun, menandakan adanya perubahan hormonal yang terjadi lebih cepat dari yang diharapkan.
2. Gangguan Kesehatan
Keberadaan gangguan kesehatan tertentu pada anak dapat menjadi penyebab utama dari awal mula pubertas yang lebih cepat. Contohnya, hipotiroidisme dapat mempercepat timbulnya pubertas pada anak-anak. Jika ada tanda-tanda pubertas dini yang disertai dengan gejala-gejala seperti kelelahan yang berlebihan, kulit kering, dan kesulitan berkonsentrasi, penting untuk berkonsultasi dengan dokter untuk evaluasi dan penanganan lebih lanjut.
3. Asupan Nutrisi dan Gizi
Lingkungan yang mampu menyediakan asupan nutrisi yang memadai bagi anak-anak dapat mempengaruhi perkembangan pubertas mereka. Ketersediaan makanan dan status gizi anak memiliki peran penting dalam kemampuan reproduksi seseorang. Kekurangan atau kelebihan gizi dapat memengaruhi timbulnya pubertas, sehingga penting untuk memastikan anak mendapatkan asupan nutrisi yang seimbang.
4. Paparan Bahan Kimia
Paparan terhadap bahan kimia dalam produk perawatan tubuh juga dapat memengaruhi perkembangan pubertas anak-anak. Beberapa bahan kimia dalam produk perawatan tubuh dapat meningkatkan produksi hormon estrogen, yang mempercepat proses pubertas. Oleh karena itu, penting untuk memilih produk perawatan tubuh yang aman dan bebas dari bahan kimia berbahaya.
5. Faktor Keluarga
Penelitian telah menunjukkan bahwa lingkungan keluarga yang tidak harmonis dan pengalaman kehidupan awal yang buruk dapat mempercepat timbulnya pubertas pada anak-anak. Orang tua yang sering menunjukkan perilaku agresif dan kekerasan dapat memengaruhi proses pubertas anak secara negatif.
Mengetahui alasan-alasan di atas dapat membantu orangtua dalam memahami dan mengatasi masalah pubertas dini pada anak-anak. Penting untuk memberikan dukungan yang cukup kepada anak selama masa pubertas mereka dan memastikan bahwa mereka mendapatkan asupan nutrisi dan gizi yang memadai. Dengan pemahaman yang baik dan dukungan yang tepat, masa pubertas anak-anak dapat dijalani dengan lebih baik dan berdampak positif pada kesehatan mereka secara keseluruhan.