Anak-anak perlu mempelajari banyak hal, termasuk keterampilan berbagi. Ini adalah aspek penting dalam pembentukan hubungan sosial yang baik di masa depan.
Meskipun mengajarkan anak untuk berbagi tidak selalu mudah, ada beberapa cara yang dapat dilakukan agar proses ini menjadi lebih lancar.
Mengapa Penting Mengajarkan Anak untuk Berbagi?
Berbagi bukan hanya sekadar tindakan, melainkan suatu keterampilan vital dalam kehidupan. Selama masa perkembangan anak, kemampuan berbagi dapat mendukung pertumbuhan mereka secara kognitif dan fisik.
Menurut laman Baby Bonus, keterampilan berbagi membantu anak dalam bersosialisasi dengan teman dan orang di sekitarnya. Saat anak memahami konsep berbagi, ia lebih mudah bersosialisasi di lingkungan sekolah, tempat kursus, dan di rumah.
Mengajarkan anak untuk berbagi juga melibatkan pengenalan konsep memberi. Dengan memberi kepada orang lain, anak belajar bahwa kebaikan dapat kembali kepada mereka dengan cara yang tak terduga. Ini juga secara tidak langsung membantu anak belajar tentang negosiasi dan kerjasama.
Cara Mengajarkan Anak untuk Berbagi
Mengajarkan anak untuk berbagi memang tidak mudah ataupun susah. Sebagai orang tua, Anda harus mengenalkannya sejak dini agar budi pekerti tersebut dapat tertanam dan terbiasa saat mereka tumbuh dewasa kelak.
Berikut ini cara mudah mengajarkan anak untuk selalu berbagi kepada sesama:
1. Pilih Waktu yang Tepat
Mengajarkan anak untuk berbagi sebaiknya dilakukan pada usia yang tepat. Anak-anak di bawah enam tahun mungkin belum sepenuhnya mengembangkan rasa empati, sehingga penting untuk mempertimbangkan usia mereka. Usia sekitar 3-4 tahun adalah waktu yang baik untuk memulai, ketika anak mulai bermain dan bekerja sama dengan teman sebayanya.
2. Jelaskan Arti Berbagi
Berikan pemahaman sederhana kepada anak tentang arti berbagi. Jelaskan bahwa berbagi tidak hanya berarti memberi sesuatu yang dimiliki, tetapi juga meminjamkan kepada orang lain. Pastikan anak memahami bahwa apa yang dipinjamkan akan kembali.
3. Jangan Memaksa
Mengajarkan anak berbagi perlu dilakukan dengan penuh pengertian. Jangan memaksa anak untuk berbagi, tetapi berikan opsi dan hargai kemauannya. Pada awalnya, mungkin perlu menyortir barang yang boleh dipinjamkan atau tidak, untuk menghindari pertengkaran.
4. Jadilah Contoh
Anak-anak belajar dari contoh di sekelilingnya, terutama orang tua. Berperilaku seperti yang diajarkan akan lebih efektif. Utarakan niat untuk berbagi, beri pujian pada orang lain yang berbagi, dan selalu ajarkan anak untuk berterima kasih.
5. Tanyakan Alasan Jika Anak Enggan Berbagi
Jika anak menolak berbagi, tanyakan alasan mereka. Diskusikan situasinya dengan bijak, dan berikan solusi yang dapat mengakomodasi perasaan anak. Pahami bahwa ada beberapa barang yang mungkin lebih sulit bagi anak untuk dipinjamkan.
6. Tunjukkan Keseruan Berbagi
Buat kegiatan berbagi menjadi menyenangkan. Ajak anak dan temannya untuk bermain permainan bersama atau mencicipi camilan yang mereka bawa. Ini tidak hanya melibatkan mereka dalam aktivitas yang menyenangkan tetapi juga melatih keterampilan berbagi.
Mengajarkan anak untuk berbagi memang memerlukan kesabaran, tetapi hal ini penting untuk membentuk karakter sosial mereka sejak dini. Dengan pendekatan yang bijak dan konsisten, anak-anak dapat mengembangkan keterampilan berbagi yang akan membantu mereka dalam kehidupan sehari-hari.